Halo, Sobat Mamake!
Siapa yang menyangka adanya wabah
COVID-19 dapat mengubah kebiasaan belajar mengajar secara tatap muka menjadi
sistem online. Keadaan yang belum
sepenuhnya aman membuat kita harus ekstra sabar mengajari si kecil di rumah.
Guru juga ikut memantau melalui aplikasi atau grup-grup khusus belajar mengajar
yang sudah dibuat. Tetapi, tanpa kontak fisik atau bertemu secara langsung
rasanya penyampaian ilmu menjadi kurang efektif.
Terkait penjelasan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan lewat video telekonferensi yang dilakukan pada hari Senin
(15/6/2020) seperti dilansir tribunnews.com, sekolah akan tetap dibuka pada
tahun ajaran baru dimulai dari tingkat SMP ke atas. Itu pun tidak diperuntukkan
bagi semua sekolah. Hanya yang berada di zona hijau saja yang bisa mulai sistem
belajar mengajar tatap muka. Tentunya dengan tetap mematuhi aturan atau protokol
kesehatan. Sementara untuk tingkat SD ke bawah meski berada di zona hijau,
masih belum bisa melaksanakan pembelajaran seperti biasanya. Lantas apa saja yang harus diperhatikan
apabila sekolah dibuka kembali?
![]() |
Sumber: Pixabay |
- Mengingatkan Untuk Menjaga Jarak
Sebagai
orang tua kita tentu merasa khawatir melepas buah hati untuk kembali bersekolah
di tengah keadaan yang belum normal. Jangan bosan untuk mengingatkan anak agar selalu
menjaga jarak dan pastikan pula pihak sekolah mempersiapkan segalanya dengan
baik. Kursi dan meja yang diubah posisinya menjadi berjarak, tak lupa
pengaturan waktu makan siang dan istirahat, supaya siswa tidak berkerumun.
- Gunakan Alat Pelindung Diri
Alat
pelindung diri (APD) juga wajib dibawa ketika bersekolah. Bukan hanya murid, tetapi
semua pihak yang ada di sekolah pun harus menggunakan APD demi keamanan dan
kenyamanan bersama. Masker, face shield,
sarung tangan, harus ready, ya,
Sobat. Kalau perlu bekali buah hati dengan hand
sanitizer dalam kemasan kecil supaya praktis dibawa kemana-mana.
![]() |
Sumber: Pixabay |
- Bekerja Sama dengan Pihak Sekolah
Penting
bagi orang tua untuk aktif dan selalu terhubung dengan pihak sekolah. Senantiasa mengingatkan pihak sekolah agar memantau
semua siswa. Jika perlu, tiadakan kegiatan sosial yang memancing berkumpulnya
banyak orang. Sebagai contoh, kegiatan bazar tahunan, pertandingan olahraga,
seminar, dan sebagainya.
- Memperhatikan Psikologis Anak
Tidak
semua anak bisa beradaptasi dengan cepat. Ada anak yang karakternya pemalu dan
sulit beradaptasi. Jika buah hati Sobat termasuk golongan ini, jangan sungkan
untuk mengomunikasikan dengan para guru atau wali kelas. Langkah ini penting
agar guru bisa membantu anak kita lebih cepat menyesuaikan diri dengan keadaan
yang pastinya berbeda dengan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DAN MENINGGALKAN KOMENTAR YANG BAIK DAN BUKAN SPAM. KAMI SANGAT MENGHARGAI KUNJUNGAN ANDA. SEMOGA BLOG INI MEMBERI MANFAAT DAN KEBAIKAN BAGI KITA.