Halo, Sobat Mamake!
Bagi para pemilik online shop atau pebisnis online salah satu hal yang wajib
dilakukan adalah promosi. Memperkenalkan dan memberikan edukasi tentang produk
atau jasa kita kepada para calon pembeli secara berkesinambungan supaya
hasilnya sesuai harapan. Terdapat beberapa media sosial yang biasa dipakai
sebagai lahan berdagang seperti, Instagram, Facebook, atau WhatsApp.
![]() |
Sumber: Pixabay |
Tidak sembarangan, ternyata mengunggah
status jualan di medsos juga perlu trik, lo, Sobat. Ada waktu-waktu tertentu
yang pas digunakan untuk memposting dagangan kita. Dikutip dari Sproutsocial, waktu
paling tepat berpromosi di Facebook adalah saat jam kerja mulai pukul 10.00
sampai dengan 15.00. Lain halnya dengan Instagram. Menurut laman Expertvoice,
waktu paling efektif memposting dagangan di sini yaitu sekitar pukul 02.00
alias jam dua pagi, Sobat. Nah, di
samping memahami jam-jam ampuh berpromosi via media sosial, kita juga wajib
memahami cara berjualan yang tepat supaya bisa cepat panen.
1. Soft
Selling
Teknik
promosi yang satu ini pasti sudah sangat familier di kalangan para pebisnis online. Soft selling adalah cara berjualan dengan menyebarkan value atau kelebihan produk maupun jasa
kita terlebih dahulu. Teknik ini membutuhkan kesabaran dan kejelian dalam menciptakan
konten yang menarik perhatian. Sebaiknya
gunakan kalimat sederhana dan pendek, namun menggambarkan produkmu.
Intinya,
bukan menawarkan produk secara langsung. Promosi dengan cara ini bisa dilakukan
menggunakan foto, desain grafis, gambar, atau konten sejenis yang mengarah ke
bisnis Sobat. Sebagai contoh, Sobat menjual obat pelangsing. Maka Sobat dapat
mencoba membuat gambar kartun yang lucu disertai kalimat menggelitik. Sebut
saja seorang wanita dengan bobot tubuh over, memakan aneka camilan yang
terhidang di depannya. Di bawah gambar ada kalimat, “Ngaku pengin langsing, hobi
dari zaman prasejarah tetep ngemil!” Jangan lupa selipkan logo serta alamat
akun media sosial sobat di bagian paling bawah, ya. Sudah banyak yang
membuktikan bahwa cara berjualan semacam ini ampuh menarik perhatian calon
pelanggan. Sobat juga bisa melakukan trik ini melalui artikel blog, membagikan ebook atau sampel produk secara gratis.
2. Hard
Selling
Meski
banyak orang yang suka membaca iklan terselubung, ada juga sebagian kelompok
yang berpendapat sebaliknya. Mending to
the point, enggak perlu pakai basa-basi. Sobat bisa menjajal cara jualan hard selling atau beriklan yang langsung
mengarah ke penjualan produk maupun jasa. Hard
selling dapat dilakukan melalui email
sales, landing page, sms, dan sejenisnya. Tak masalah juga bila di media
sosial Sobat mau menggunakan teknik ini, tetapi jangan heran, ya. Jika likers atau komentar yang diperoleh tak
sebanyak status-status biasa.
3. Heart
Selling
Berbeda
tipis dengan cara jualan soft selling,
trik yang diperkenalkan oleh Indari Mastuti, seorang womanpreneur sukses ini juga mengajarkan Sobat beriklan tanpa
ngiklan. Lo, kok bisa, ya? Promosi jenis ini tidak memerlukan analisa yang njelimet sehingga sangat cocok bagi
pebisnis perempuan yang umumnya malas repot.
Sobat
hanya tinggal mengasah kemampuan menulis dan mengamati. Yaps, Sobat dituntut
untuk kreatif mengaitkan kegiatan maupun peristiwa menarik dengan dagangan Sobat.
Contohnya, Sobat berjualan sandal karakter. Status yang berkaitan misalnya,
“Duh, sandal anakku mah kagak pernah awet. Dibawa main ilang, nyari ikan di
kali ilang, dibonceng sebelahnya suka ilang juga karena jatuh pas rada ngantuk.
Untung aja emaknya dodolan sandal karakter. Punya stok sandal segunung. Ilang
satu, tumbuh seribu *eh.” Status ini bisa ditambah dengan foto kocak saat Sobat
sedang memegang sandal anak yang sebelah dengan ekspresi mau menangis.
Teknik berjualan dengan iklan terselubung
masih digemari hingga saat ini. Menyenangkan membaca iklan, tanpa merasa
ditawari produk maupun jasa. Selain beberapa cara di atas, masih ada cara
lainnya yaitu covert selling yang
intinya sama dengan heart selling
atau soft selling. Berjualan terselubung
supaya calon pembeli tak merasa dijuali. Misalnya, Sobat bisa membungkus testimoni
dengan cerita nyata yang menyentuh hati guna meningkatkan kepercayaan calon
konsumen. Asyik sekali jika kita dapat menerapkan cara-cara jualan di atas
secara bergantian, ya. Dijamin calon pembeli pasti betah berkunjung atau
mengintip media sosial kita yang berakhir pada closing bertubi-tubi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DAN MENINGGALKAN KOMENTAR YANG BAIK DAN BUKAN SPAM. KAMI SANGAT MENGHARGAI KUNJUNGAN ANDA. SEMOGA BLOG INI MEMBERI MANFAAT DAN KEBAIKAN BAGI KITA.