Aku ingin seperti mereka, dara muda yang seksi dan menggoda.
Pipinya
putih, bersih terawat.
Kau lihat bibirnya, kang?
Merah menyala...
Dia menebar senyuman indah pada
siapa saja, menarik hati siapa pun yang memandangnya.
Aduhai...Perempun memang ciptaan Tuhan yang paling mengagumkan.
Belikan aku bedak dan gincu, bang! Agar pesonaku tak memudar dalam di tengah gulita malam.
Datangi ranjangku dengan gagah, kang. Tenggelamlah bersamaku
menembus lapisan awan.
Aku tak ingin kau melabuhkan hati demi jidat licin dara
muda.
Tubuh si dara masih kencang, Kang..
Dia akan menjeratmu dengan sangat
kencang.
Membuatmu lupa jalan pulang.
Belikan aku bedak dan gincu, kang.
Jangan biarkan aku menangis sendiri menangisi tubuhku yang semakin
lebar di kanan-kiri.
Garis-garis itu semakin jelas! Aku malu setiap kali
menyentuh pipiku sendiri.
Tahukah kau, akang sayang..
Debu-debu yang menempel
di pipi, hanya kubersihkan dengan sabun mandi. Jika wajahku dipenuhi benda asing
ini, bukan karena aku malas mandi dan tak mau merawat diri. memang kenyataannya aku begini.
Tahukah kau, Akang sayang...
Aku bahagia, saat semua memujimu karena kau semakin tampan. Tubuhmu kian
gempal berkantong tebal.
Aku tak menyesal, saat tubuhku berubah jadi gempal.
Aku hanya menyesal karena tak bisa membeli bedak dan gincu, hingga dengan
mudahnya kau berlari jauh dariku demi seorang dara muda bergincu.
Belikan aku bedak dan gincu, Kang. Akan kubuat kau menyesal
membuangku disudut jalan.
Tangerang, 26022017