![]() |
Ilustrasi ibu bekerja. ©Shutterstock/Monkey Business Images |
Blog ini sudah lama sekali saya biarkan, Alhamdulillah ternyata
pengunjungnya masih banyak. Terima kasih banyak pada Mr.Google, karena blog
saya ini gak sampai diblokir.ha..ha..
Insya Allah ke depan saya akan rajin posting. Do’akan saya,ya,Bunda yang baik
hati, semoga bisa terus konsisten menulis.
Blog ini sepi postingan karena MakMinnya lupa
alamat email dan password. Pasalnya pembuatan
email, FB dan medsos lainnya dibuatkan oleh tukang warnet. Nah, ketika
warnetnya tutup bingung, deh!. Beruntung gak
dibajak,ya. Emak gaptek banget, hanya
mengerti urusan dapur. Maklumlah, emak-emak, tambah umur tambah payah juga
ingatannya. Alasan lainnya, sibuk dengan urusan dalam negeri, ada banyak tugas
negara yang harus dikerjakan (sok
sibuk nih,ceritanya!)
Menjadi ibu sekaligus working mom buat saya tidak mudah. Jujur saja, saya belum bisa memanage waktu dengan baik. Kerjaan kantor
beres, kerjaan rumah berantakan. Atau sebaliknya, kerjaan rumah beres dan rapi,
kerjaan yang lain terbengkalai. Saya memutuskan kembali bekerja disaat usia
alika masih 1,5 Tahun. Saat itu alika belum bisa protes. Jadi saya enjoy saja menjadi working mom. Terkadang suami protes juga, kalau waktu saya terlalu full untuk bekerja. Kemudian saya
mencari pekerjaan yang tidak terlalu banyak menyita waktu dan bisa dikerjakan
secara fleksibel.
Alhamdulillah,seiring bertambahnya usia Alika,
posisi jabatan dan salary yang saya
miliki semakin meningkat. Hal ini membuat saya akhirnya harus bekerja full time. Terkadang Alika saya ajak
bekerja, tapi lebih sering dititipkan ke neneknya. Tempat tinggal ibu saya
(neneknya Alika-red) tidak jauh dari tempat saya dan suami bekerja. Jarak
tempat saya dan suami bekerja lumayan cukup jauh dari rumah tinggal kami.
Setiap hari pagi-pagi sekali kami sudah berangkat untuk menghindari kemacetan.
Alika yang masih tertidur lelap saya bangunkan pula untuk ikut bersama kami.
Sebenarnya
kasihan juga, anak sekecil dia harus pergi pagi-pulang malam. Kadang
keanginan-kehujanan. Sempat terpikir untuk mencari pengasuh untuk Alika agar
tidak perlu capek ikut saya bekerja. Namun, peristiwa dan musibah yang menimpa
tetangga yang membuat anak kesayangan mereka meregang nyawa dibelakang
rumahnya, akhirnya membuat saya kembali trauma. Bunda pembaca setia blog
ini,pasti tahu,kan, kalau saya pernah kehilangan anak pertama saya.
Akhirnya saya memutuskan untuk resign
terhitung awal Juli 2016. Saya bisa melihat binar bahagia dimata suami
tercinta. Semenjak saya memutuskan bekerja full
time, suami lebih banyak murung dan tidak bersemangat. Nafsu makannya turun
drastis. Begitupun dengan Alika. Kurang nafsu makan dan lebih manja dari
biasanya. Meskipun selama ini suami tidak pernah melarang saya untuk bekerja
ataupun beraktivitas diluar, sejujurnya,dari hati saya yang paling dalam saya
merasa sudah berlaku dzhalim kepada anak dan suami.
Beberapa hari menjelang resign, pekerjaan saya kian bertambah banyak. Selain itu saya juga
harus mentransfer informasi dan memberikan training kepada pengganti saya.
Bagaimana mengolah data, membuat laporan dan lain sebagainya. Hal ini membuat
otak dan pikiran saya benar-benar burn
out.
Dalam keadaan burn out biasanya saya melakukan terapi. Terapi yang sangat
gampang, mudah dan murah. MENULIS. Ya, menulis menjadi terapi paling ampuh buat
saya. Menulis puisi atau corat-coret membuat cerpen.
Tulisan itu biasanya saya tulis di
kertas-kertas tak terpakai atau dibuku tulis. Sialnya, saya sering lupa dimana
meletakkan kertas bekas berisi tulisan-tulisan saya itu. Entah terselip
diantara berkas-berkas atau mungkin terbuang ke tempat sampah.Saya hanya suka
menulis untuk diri sekedar untuk menghilangkan kejenuhan. Tidak pernah terpikir
dibenak saya bahwa tulisan-tulisan yang saya buang itu bisa menghasilkan
puluhan ribu, ratusan bahkan mungkin jutaan rupiah.
Sampai suatu ketika saya tertarik dengan
status teman FB Bunda Ummi Aleeya. Beliau memberikan training Cara Menghasilkan
Duit dari Tulisan lewat @JoeraganArtikel. Awalnya saya ragu mau ikut training.
Lho, koq berbayar? Biasanya kalau ikut training saya yang dibayar, bukan saya
yang bayar. (He..he…)tapi saya merasa ini investasi. Maka akhirnya saya
memutuskan untuk bergabung di @JoeraganArtikel Gelombang ke 5
Alhamdulillah, saya bersyukur sekali bisa
bergabung di@JoeraganArtikel yang bekerjasama dengan Indscript Corp. Bunda Ummi
Aleeya dengan sabar membimbing saya dari Nol cara menghasilkan duit dari
tulisan. Insya Allah meskipun saya sudah resign
dari tempat saya bekerja, saya tidak akan jadi pengangguran. Kenapa? karena
Indscript Creative Center dan @JoeraganArtikel punya motto: memberi kesempatan
pada Bunda untuk berpenghasilan dari rumah melalui profesi menulis.
Alumni @JoeraganArtikel nantinya diberi
kesempatan untuk menjadi penulis di www.emakpintar.asia dan mendapat job untuk mengerjakan artikel pesanan. Selain
itu akan terus dibina untuk menapaki jenjang karir kepenulisannya. Walhasil,
uang yang saya keluarkan untuk training tidak sia-sia sama sekali.
Ternyata peluang bisa datang darimana saja. Tidak
perlu lagi susah payah keluar rumah, justru Tuhan datangkan rezeki itu dari
rumah saya sendiri. Saya tidak takut akan hidup kekurangan setelah resign. Saya juga tidak merasa rugi
samasekali mengeluarkan sedikit uang hasil gaji untuk mengikuti beragam
training di Indscript Corp karena hasilnya jauh dari apa yang saya perkirakan.
Alhamdulillah Alaa Kulli Haal. Bersyukur atas segala sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DAN MENINGGALKAN KOMENTAR YANG BAIK DAN BUKAN SPAM. KAMI SANGAT MENGHARGAI KUNJUNGAN ANDA. SEMOGA BLOG INI MEMBERI MANFAAT DAN KEBAIKAN BAGI KITA.